KERJASAMA antara stakeholders
universitas dan orang tua wali dipandang amat penting dalam menentukan
kepribadian dan kualitas akademik mahasiswa. Untuk itulah, selepas
penerimaan mahasiswa baru, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selalu
menggelar silaturrahim antara pimpinan kampus dengan orang tua wali yang
diadakan tiga kali setiap tahunnya, sesuai jumlah gelombang penerimaan
calon mahasiswa baru (camaba) di UMM.
Pada silaturrahim gelombang II yang berlangsung di UMM Dome, Minggu
(10/8) ini, hadir sekitar 2300 orangtua mahasiswa baru camaba. Kepala
Badan Pembina UMM Prof Malik Fadjar MSc dalam sambutannya mengatakan,
tujuan adanya dialog dengan orangtua camaba ini agar mengetahui segala
apapun mengenai UMM serta seluk beluk dunia kampus.
“Saya ucapkan terimakasih pada orangtua maupun wali yang telah
mempercayakan putra putrinya untuk mengenyam pendidikan di kampus ini,”
tutur Malik.
Pada kesempatan ini, UMM sekaligus menyerahkan beasiswa bagi camaba
yang berprestasi memperoleh hasil tes terbaik di masing-masing fakultas.
Pemberian beasiswa ini, menurut Rektor UMM Dr Muhadjir Effendy MAP,
dilakukan sebagai motivasi pada yang bersangkutan untuk selalu
mempertahankan prestasi yang telah diraih, juga sebagai cambuk bagi
mahasiswa yang lain agar ikut berprestasi selama kuliah di UMM.
“Perlu juga diperhatikan bahwa UMM hanyalah penyalur mahasiswa,
sedangkan penentu kesuksesan tetap berada pada mahasiswa itu sendiri
dengan bimbingan dari orangtuanya masing-masing,” papar Rektor.
Berdasarkan informasi dari unit Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), camaba
UMM adalah mereka yang berhasil melewati seleksi tes tulis dan tes
wawancara. Para camaba ini nantinya diharuskan melakukan beberapa
kegiatan agar dinyatakan sebagai mahasiswa UMM, di antaranya Pelatihan
Aplikasi Internet, Program Pelatihan Kepribadian dan Kepemimpinan
(P2KK), serta Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba).
Para camaba yang dinyatakan lolos seleksi tes masuk UMM ini, kata
Rektor, merupakan perwakilan putra-putri bangsa dari Sabang sampai
Merauke. UMM, lanjutnya, tidak pernah membedakan dalam penerimaan
mahasiswa, baik dari segi agama ataupun suku.
Apalagi, tambahnya, dalam memilih kampus, masyarakat sekarang ini tidak
lagi memandang dari status negeri maupun swasta, melainkan akreditasi
institusi. “Dari sisi itu, UMM telah mendapatkan akreditasi institusi A,
yang notabene hanya sedikit kampus negeri yang mampu meraihnya,” tandas
Rektor. (ida/han)sumber : http://www.umm.ac.id/id/umm-news-4201-umm-tekankan-pentingnya-peran-orang-tua-wali.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar