JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi (TI)
memang sangat menentukan masa depan anak bangsa. Bagaimana tidak, TI
sangat dibutuhkan oleh semua orang seperti dunia kerja, maka tiap
perusahaan pasti membutuhkannya.
Apalagi sekarang ini zaman
globalisasi, maka tak heran jika para mahasiswa mendominasi memilih
jurusan TI dan jurusan tersebut menjadi primadona di hampir semua
kampus.
Belum lama ini, dalam debat Calon Presiden (capres)
antara Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi dan Prabowo Subianto pun
menekankan pentingnya menerapkan E-Governance dalam penyusunan
anggaran, pemungutan pajak hingga pengurusan perizinan. Mereka juga
menyepakati ekonomi kreatif sebagai akselerator utama pembangunan
nasional.
Seperti Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Terpadu Nurul
Fikri menyadari urgensi inovasi di bidang TI. Oleh karena itu, Ketua STT
Nurul Fikri Rusmanto Maryanto mengatakan, sejak 1994, pihaknya
menyelenggarakan lembaga kursus komputer berbasis Open Source.
"Kami
menggalang ahli komputer untuk mendidik tenaga-tenaga muda yang mahir
dan siap bekerja di sektor manapun,” ucap Pakar Linux itu, seperti
keterangan tertulis yang diterima Okezone, Rabu (13/8/2014).
Cukup
banyak korporasi swasta dan lembaga negara yang bekerjasama dengan STT
Nurul Fikri untuk pelatihan dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) TI,
seperti PT Bukit Asam, Matsushita dari Jepang, Huawei dari Cina, Nuvoton
Technology Corporation dari Taiwan, Pusinfolahta TNI, Kementerian
Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) dan Kementerian Sosial
(Kemensos).
Selain itu, Pembantu Ketua III STT Nurul Fikri
Masagus Hendri mengungkapkan, pihaknya juga menyelenggarakan pelatihan
TI secara gratis kepada mahasiswa miskin dan kaum dhuafa yang
bekerjasama dengan Lazis PLN.
"Mereka dididik secara intensif dan berhak mendapat sertifikat kompetensi berstandar nasional,” ujar Pemimpin Career Development Centre (CDC) itu.
Berdasarkan
pengalaman tersebut, pada 13 Agustus 2012 lalu lembaga kursus
dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu melalui SK Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Ada dua program studi (prodi)
yang ditawarkan untuk tingkat sarjana, yaitu TI dan Sistem
Informasi (SI).
Menteri
Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Ir. Tifatul Sembiring pun juga
pernah menghadiri momen ekspo dan menyatakan bahwa STT Nurul Fikri
menumbuhkan kreativitas dan inovasi dalam format Cyber Campus. Seluruh proses belajar-mengajar diupayakan dengan metoda E-Learning memanfaatkan multimedia.
Dalam
rangka Dies Natalis ke-2, pada hari ini STT Nurul Fikri menggelar
diskusi bersama Direktur Jenderal (Dirjen) PPI Kemenkominfo, Prof. Dr.
Ing. Kalamullah Ramli dan Penemu alat deteksi kanker berbasis Tomografi,
Dr. Warsito P. Taruno. Selain itu, hadir pula Sekretaris Pelaksana
Kopertis IV Dr. Subahi Idris MSc., dan Pakar Pendidikan Ilmu Komputer
Dr. Prihandoko. Diskusi tersebut akan diikuti oleh Kepala Sekolah dan
Guru SMA/SMK/MA se-Jabodetabek.
STT Nurul Fikri memiliki motto “Cyber Campus for Innovation and Character Building”,
mendorong upaya inovasi di berbagai bidang, terutama dengan
memanfaatkan kemajuan TI. Daya saing Indonesia di pentas global akan
semakin meningkat, jika potensi dan kompetensi kaum muda digembleng
dalam bidang TI. (fsl) (rhs)
sumber :http://kampus.okezone.com/read/2014/08/13/373/1023835/perkembangan-teknologi-informasi-tentukan-masa-depan-bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar